News Detail
Kamu yang memiliki tembok berbasis bata yang dilapisi semen mungkin akan tahu apa yang akan terjadi ketika musim hujan. Tidak jarang rumah kehilangan estetikanya ketika hujan sering datang. Entah itu karena tembok menggelembung, cat yang mengelupas, berair, bahkan ditumbuhi jamur.
Hal seperti itu tentu tidak bisa dibiarkan begitu saja. Tidak semua jamur yang tumbuh terutama di dinding rumah merupakan jamur baik. Beberapa di antara jenis jamur tersebut bahkan bisa menimbulkan bahaya untuk kesehatan jika terlalu lama dihirup.
Tidak jarang orang mengatasi jamur di dinding dengan menutupinya kembali menggunakan cat. Hal ini akan baik-baik saja saat musim kemarau. Namun keberadaan jamur tentu akan semakin parah jika musim penghujan kembali datang.
Jamur ini tumbuh karena tembok kamu yang terdiri dari batu bata tidak mampu menahan kelembaban. Jamur senang untuk tumbuh ditempat lembab. Sehingga salah satu upaya yang bisa kamu lakukan untuk mempertahankan estetika rumah adalah dengan memasang gypsum.
Bagi kamu yang baru pertama kali mengetahui gypsum, mungkin akan sulit untuk membedakan gypsum karena terdiri dari berbagai jenis. Berikut informasi yang bisa kamu dapatkan untuk menambah wawasan kamu terhadap perbedaan antara gypsum Elephant dan Knauf.
Untuk mengenal lebih baik mengenai gypsum Elephant dan Knauf. Mari kita bahas lebih lanjut perbedaan kedua jenis gypsum ini dari kelebihannya.
Gypsum Elephant pertama-tama memiliki garis sekrup terutama pada bagian muka gypsum. Hal ini memudahkan dari segi pemasangan sekrup dengan cengkeram sekrup yang baik. Selain itu, gypsum Elephant juga tahan terhadap perubahan iklim dan tidak mudah menggelembung.
Di sisi lain, gypsum Knauf memiliki ketahanan anti menggelembung yang serupa. Selain itu, gypsum ini tidak mudah menyerap air sehingga sangat baik untuk mencegah pertumbuhan jamur. Terakhir, meskipun terbuat dari kertas, gypsum Knauf tidak mudah patah saat digunakan.
Sebenarnya tidak banyak perbedaan antara gypsum Elephant dan Knauf terutama ketika berbicara mengenai kelemahannya. Kelemahan gypsum Elephant adalah variasi ketebalan yang hanya tersedia dua variasi yakni 9 mm dan 12 mm. Berbeda dengan gypsum Knauf yang memiliki 3 variasi ketebalan berbeda. Selain itu, gypsum Knauf memiliki bobot yang lebih berat dibandingkan dengan gypsum Elephant.
Namun kedua jenis kelemahan ini tidak terlalu berbeda jauh dan kentara. Kamu juga bisa memilih sesuai dengan kebutuhan karena masing-masing perbedaan ini didasarkan pada kebutuhan rumah.
Secara ringkas, berikut spesifikasi kedua jenis gypsum yang bisa kamu lihat secara mendetail pada kedua jenis produk berbeda. Simak dengan baik dan pilih gypsum yang sesuai untuk kebutuhan, ya!
Jangan lupa untuk melakukan perbandingan pada jenis gypsum lain agar kamu bisa membandingkan dan memilih gypsum terbaik. Selain gypsum Elephant dan Knauf yang telah disebutkan, ada juga gypsum Aplus dengan kelebihannya sendiri. Teliti dalam membeli ya, pastikan gypsum yang kamu dapatkan berkualitas!
Setelah mengetahui perbedaan keduanya, saatnya Anda menemukan papan gypsum dengan kualitas terbaik di CV Karunia. Kami menyediakan papan gypsum dengan merk - merk terbaik yang ada di Indonesia. Segera hubungi kami untuk mendapatkan penawaran harga terbaik.